Friday, May 27, 2005

Shoku di KLPAC 26 May 2005

Tahniah Besar untuk KLPAC, Japan Foundation dan Batik Fri, May 27 2005 17:03:59
Terima kasih Japan Foundation kerana membawa Batik's Shoku ke KLPAC kerana membuka mata kita untuk melihat tari yang bukan hanya tari lagi. Sememangnya Barat telah lama merubah perspektif dan falsafah tari moden, yang sebelum ini adalah tari yang bukan ballet, walaupun sesetengah dari kita menganggap bahawa ballet sudah moden. Moden itu bukan hanya lahir di Barat - Eropah atau Amerika, tetapi juga di Timur - India, China, Korea, Jepang, Jawa, Bali atau Semenanjung Melayu. Banyak pengkaji2 seni Barat melihat Timur atau Asia dan berteori yang bertolak dari sini termasuk Graham, Artaud, Barba, Hendel dll. Tari Jawa dan Bali sudah sampai di Paris Expo mulai dari tahun 1930 atau sebelumnya secara informal. Walaupun Butoh, bertolak dari suatu revolusi menentang pemikiran Meiji, ia adalah permodenan dalam seni persembahan - bukan tari bukan teater. Konsep yang sama juga sudah lama bertapak di bumi nusantara, dimana teater- tari, musik dan nyanyian, serta lakonan tidak dapat dipisahkan. Malah seni juga adalah sebati, termasuk busana, tekstil dan visual. Pendekatan inilah yang dibawa di Eropan terutamanya Perancis melalui Skenografi atau Production Design atau artistic direction. Butoh di era 21 ini bukan lagi bercukur kepala serta mengecat tubuh menjadi putih dan menampilkan gerakan seperti orang mati. Butoh sudah menjadi tool untuk eksplorasi, improvisation serta koreografi, bukan hanya di Jepun, tetapi menjadi penting di Eropah, dan Amerika Selatan, terutamanya di 'Non-Anglo countries'. Jelas sekali koreografer mempunyai pengalaman balletnya di Jepang, modern dance di Laban yang mengajar semua bentuk modern dance technique, terutamanya selain Graham ( Graham technique di ajar di London Contemporary Dance dan Rambert). Pengalaman beliau juga ditambah dengan menari di Kim Itoh yang sememangnya pecahan dari Hijikata. Tidak dapat tidak pengalaman tersebut telah berlapis dan saling mempengaruhi. Apa yang ketara juga adalah gaya hidup gadis2 Jepang yang berada di Jepang dan yang telah menjelajah Asia, Eropah serta Amerika, yang apapun tetap menjadi jati diri Jepang, yang pemalu dan menuruti dalam linkungan komunitasnya. Tibalah masanya kita melihat kembali di mana kita dalam definisi tari kita atau seni persembahan kita.

Sunday, May 22, 2005

workshop

Dear all,

Still 20 days to go before the deadline on 10 June 2005 for the call for applications for the one week workshop for curators from Europe and Asia.
"The multi-faceted curator" is an event co-organised by Goethe Institute, Jakarta and the Asia-Europe Foundation, in Jakarta and Bandung, on 6-11 March 2006.

Apart from the conditions on the call for applications, find out more on the three resource curators for the workshop, namely Dr Angelika Nollert, Jay Koh and Rifky Effendi! at http://www.asef.org/dir/ce/curators2006

Spread the news!

Thanks a lot,

Marie

___________________________
Marie Le Sourd (Ms)
Project-Manager, Cultural Exchange
Asia-Europe Foundation (ASEF)
31 Heng Mui Keng Terrace
Singapore 119595
Tel : (65) 6874 9723
Fax : (65) 6872 1207
E-mail : marielesourd@asef.org
For a direct link to ASEF Cultural Exchange Programme: http://www.asef.org/dir/ce

For ASEF subsite on cinema: http://sea-images.asef.org