Saya telah mula membuka ruang tamu di Kotak Kaca di Balai Seni Lukis pda 6 Mei, dengan sebuah lukisan Symon, seniman Amerika yang menetap di Bali, sebuah cermin usang yng ditemui di Main Bazaar Kuching hasil tinggalan kolonial British, gunungn wayng Jawa dari Solo yang dibuat dari kertas kotak untuk kanak2, topeng Hanuman dari Phnom Pehn Cambodia, topeng yang dipersembahkan dlm persembahan Ramayananya, yang diperbuat dri paper mashe, sebuah wau pepatung berwarna orange, dua topeng Bali (orang tua) serta topeng separuh yang baru dari Jawa Tengah. Kami telah menonton bedoyo ketawang yang dipersembahkan kepada Sunan (King of Solo) pada hari ulangtahun koronationnya, tari perang lelaki di Jawa Tengah, Jogja, serta Waktu Batu dari Garasi di Jogja serta Bedoyo Silikon (Flesh From the Mountain) oleh Afrizal Malna dan Fitri. diskusi dengan beberapa teman artis underground telah menghasilkan beberapa idea untuk berkolborsi dlm projek yang akan datang.
Pada 15 Mei, saya membawa beberapa rakan penulis serta IT Design untuk melihat ruang yang masih dicipta, dengan menambah bebarapa objek lain termasuk, Skulptur Suparman dari Nino di Jogja, bebola merah yang dibeli di Bangkok sebelum Krismas 2004, sebelum Tsunami melanda, poster Aku Binatang jalam dalam Emas Sepuluh, dan Lalak, bantal2 batik serta selimat swissair bersama bebarapa buku seperti Symon yang ditulis oleh Philip Smith, Performance, Spirited Earth, serta Taman Indera putra oleh Mubin Sheppard. Dalam diskusi kita membincngkan tentang cerita Chini dan Tanah Serendah serta prekuelnya Kota Sang Naga yang masih dalam proses disiapkan ke buku!
Salam Manis dari ruang karya ini
Peruang - Zulkifli Mohamd, phd.(zubin_mohamad@yahoo.com)
Tuesday, May 16, 2006
Subscribe to:
Posts (Atom)